Selasa, 16 Juli 2013

Suaka Margasatwa Hutan dan Pantai Cikepuh

KEADAAN FISIK KAWASAN



Luas dan letak
Kawasan hutan Cikepuh ditetapkan sebagai suaka margasatwa berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 523/Kpts/Um/10/1973. tanggal 20-10-1973 seluas 8.127 Ha. Kawasan ini berdampingan dengan Cagar Alam Cibanteng.

Menurut administrasi pemerintahan termasuk dalam dua wilayah, yaitu : sebelah timur termasuk desa Gunung Batu, dan sebelah barat termasuk desa Cibenda Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi.

Topografi
Keadaan topografi di Suaka Margasatwa Cikepuh sebagian besar berbukit-bukit dengan ketinggian berkisar antara 0-250 meter di atas permukaan laut.

POTENSI BIOTIK KAWASAN

Flora
Berdasarkan hasil laporan feasibility dari Institut Teknologi Bandung tahun 1975, vegetasi di kawasan ini dapat dibagi ke dalam bentuk formasi-formasi seperti Formasi Litoral, Formasi Pescaprea, Formasi Baringtonia, Formasi Hutan Pantai/Dataran Rendah, Formasi Alluvial, Formasi Padang Rumput (alam dan buatan), Formasi Hutan Tanaman.

Keadaan tipe vegetasi kawasan ini termasuk dalam tipe hutan hujan tropis dataran rendah yang terdiri dari berbagai formasi vegetasi. Dari formasi litoral dapat ditemukan berbagai macam ganggang laut seperti jenis Sargassum, Gelidium , Halimeda dan lain-lain. Formasi Pescaprae tumbuhannya terdiri dari jenis ipomoea pescaprateIshaemum muticumSpinifex littoralisCanavalia sp dan lain-lain. Formasi baringtonia tumbuhannya terdiri dari jenis Nyamplung (Calophyllum inophyllum), katapang (Terminalia catappa), Pandan (Pandanus tectorius), Pandan bidur, Cycas rumphii,Sophora tomentosa dan lain-lain.

Dari formasi hutan pantai/dataran rendah terdiri dari jenis pohon Kiara (Ficus sp), Laban (Vitex fubescens), Bungur (Langerstroemi sp), Kepuh (Sterculia foetida), Diosphyros sp dan lain-lain. Dari formasi daerah alluvial hanya ditumbuhi sejenis pal, yaitu Liguanan sp. Dan banyak dijumpai Awi Gereng (Bambusa spinosa). Dari formasi padang rumput terbagi dalam dua jenis, yaitu  padang rumput alam yang banayk ditumbuhi oleh jenis rumput Polonia ciliataAplenda mutica. Rottboella spDigitarua spCyperus, dan padang rumput buatan banyak ditumbuhi jenis-jenis Lantana camara,Eupathorium odoratumTriumfeta bartramia yang tumbuh secara liar karena padang rumput ini sudah tidak terurus lagi. Dari formasi hutan tanaman banyak di tumbuhi oleh pohon kelapa (Cocos nucifera) dan pohon kelapa sawit (Elaesis gynaensis) yang luasnya + 180 Ha. Karena daerah ini merupakan bekas daerah perkebunan.

Fauna
Dari berbagai jenis satwa liar yang dilindungi di Cikepuh, terdapat Penyu hijau (Chelonia mydas) yang merupakan salah satu jenis satwa liar yang sudah langka, sehingga perlu adanya usaha untuk mempertahankan kelangsungan hidup satwa tersebut. Oleh sebab itu di Suaka Margasatwa ini telah dilaksanakan usaha-usaha pembinaan populasi penyu, yaitu di daerah Pantai Citireum.

Jenis-jenis satwa liar lainnya yang juga tidak kalah pentingnya untuk tetap dipertahankan kelestariannya adalah Banteng (Bos javanicus), Rusa (Cervus timorensis), Kancil (tragulus javanicus), Babi hutan (Sus vitatus), Owa (Hylobates moloch), Kera (Macaca fascicularis), Lutung (Trachypitechus auratus), burung Kangkareng (Anthracoceros convenxus), burung Rangkong (Buceros rhinoceros), burung Udang (Alcendinidae sp), burung kuntul Karang (Egreta sacra), burung Bangau Putih Susu (Nycteria cinerea), burung Merak (Pavo muticus), burung Elang (Spilornis cheela bido), biawak (Varanus salvator) dan ular Beusi (Kenocropis cellator).

Potensi lainnya
Selain dari berbagai jenis flora dan fauna yang beraneka ragam di suaka Margasatwa Cikepuh dapat juga ditemukan jenis-jenis batuan yang bentuknya sangat menarik, baik yang membentuk seperti lantai maupun membukit. Potensi lainnya di Suaka Margasatwa Cikepuh adalah adanya obyek wisata alam yang menarik karena kawasan ini terletak disepanjang Samudera Indonesia sehingga mempunyai banyak pantai yang menarik. Di pantai dapat di saksikan berbagai jenis rumput laut. Pada malam harinya di pantai Citireum dan pantai Cibulakan dapat menyaksikan penyu-penyu yang naik ke darat untuk bertelur dan dapat di dekati tanpa mengganggunya.

AKSESIBILITAS

Untuk menuju lokasi ini dapat di tempuh melalui dua jalur perhubungan antara lain :

Melalui  jalur darat:
-Sukabumi - Surade - Ciracap - Gunungbatu - Jaringao - Cikepuh dengan jarak sejauh + 150 KM.
-Sukabumi - Surade - Cikarang - Pengumbahan, selanjtunya menyusuri pantai dengan berjalan kaki sampai Cikepuh + 7 KM

Melalui jalan laut :
- Pelabuhan Ratu - Cikadal - Cikepuh, dengan lama pelayaran - 2,5 jam (apabila cuaca baik).

http://dishut.jabarprov.go.id/index.php?mod=manageMenu&idMenuKiri=486&idMenu=491

2 komentar: